Secara umum, kebutuhan tidur remaja akan meningkat menjadi 8,5-9,25 jam setiap hari akan tetapi waktu tidurnya berubah. Uniknya, saat orang lain mulai mengantuk pada pukul 21.00 atau 22.00, ia justru bersemangat untuk berkarya, baik itu belajar maupun menyelesaikan pekerjaannya. Sementara di pagi hari, remaja sudah harus bangun lebih awal untuk mempersiapkan diri ke sekolah, kuliah, maupun bekerja. Pada umumnya, remaja mengalami kekurangan tidur sehingga tidak mengherankan jika banyak fenomena pelajar atau mahasiswa yang tertidur saat jam pelajaran dimulai.
Berdasarkan
jurnal penelitian terhadap pengaruh lama tidur terhadap prestasi belajar pada
siswa SMA Binsus Manado, pada umumnya siswa yang cukup tidur memiliki prestasi
belajar yang tinggi yaitu sebesar 49,1%. Prevalensi lama tidur pada siswa kelas
3 di SMA Binsus Manado berkisar antara 6-7 jam artinya, prevalensi lama tidur
siswa baik. Tingkat prestasi belajar siswa kelas 3 di SMA Binsus Manado
dikategorikan memuaskan.(Manurung, Supit, & Nancy, 2013)
Hal ini diperkuat
dengan jurnal penelitian yang dilakukan di Akademik Mahasiswa Aktif Paduan
Suara Voca Erudita UNS denga kesimpulan jika terdapat hubungan positif yang
signifikan antara kualitas tidur dan kestabilan emosi dengan prestasi akademik
pada mahasiswa aktif Paduan Suara Voca Erudita UNS, terdapat hubungan positif
yang signifikan antara kualitas tidur dengan prestasi akademik mahasiswa paduan
suara Voca Erudita UNS dan terdapat hubungan positif yang signifikan antara
kestabilan emosi dengan prestasi akademik mahasiswa aktif paduan suara Voca
Erudita UNS. (Setyowati, Elizabeth Ariyani Puji, 2005)
Hasil
penelitian tentang hubungan kualitas tidur dan kuantitas tidur dengan prestasi
belajar mahasiswa, diketahui bahwa responden memiliki kualitas tidur yang baik
hanya 32 (17,8%) orang dan mahasiswa yang memiliki kuantitas tidur yang buruk
sebanyak 162 (82,2%). Untuk kuantitas tidur didapatkan jumlah mahasiswa yang
memiliki kuantitas tidur yang cukup dan kuantitas tidur kurang hampir sama
yaitu 95 (48,2%) orang untuk kuantitas tidur yang cukup (51,8%) orang yang
memiliki kuantitas tidur yang kurang. Berdasarkan hasil uji statistik dapat
disimpulkan tidak ada hubungan antara kualitas tidur dengan prestasi belajar (p
value : 0,284 > 0,05), dan tidak ada hubungan kuantitas tidur dengan
prestasi belajar (p value : 0,244 > 0,05).(Sarfriyanda, Karim, & Pristiana Dewi, 2015)
Selain itu
jurnal penelitian lain juga menyimpulkan hasil yang sama, kualitas tidur
mahasiswa pendidikan dokter angkatan 2010 FK Unand lebih dari setengahnya
buruk, namun jumlahnya hampir sebanding dengan yang memiliki kualitas tidur
yang baik. Prestasi akademik mahasiswa pendidikan dokter angkatan 2010 FK Unand
lebih dari setengahnya baik, namun jumlahnya hampir sebanding dengan yang
memiliki prestasi akademik yang kurang baik. Kualitas tidur berhubungan dengan
prestasi akademik mahasiswa pendidikan dokter angkatan 2010 FK Unand.(Nilifda, Nadjmir, & Hardisman, 2016)
Penelitian
lain juga mengatakan hal yang sama ketika angka kejadian gangguan tidur pada
responden menunjukkan angka yang lebih kecil dibandingkan penelitian lain
tentang gangguan tidur pada mahasiswa kedokteran yaitu sebesar 45,7%.
Berdasarkan karakteristik responden, gambaran gangguan tidur terjadi pada usia
yang lebih tua, jenis kelamin perempuan, tinggal terpisah dari orang tua
(kost), dan responden yang mengikuti kegiatan organisasi saja sebagai kegiatan
sampingan. Walapun angka kejadian gangguan tidur pada responden penelitian ini
menunjukkan angka yang lebih kecil dibandingkan penelitian lain tentang gangguan
tidur pada mahasiswa kedokteran, namun angka ini masih di atas rata-rata
dibandingkan populasi remaja dan orang dewasa. (Diniari & Gunanthi, 2016)
Hal ini
menunjukkan kualitas dan kuantitas tidur yang kurang baik. Kebutuhan tidur yang
tidak terpenuhi dengan baik akan mempengaruhi tingkat pencapaian dan prestasi
dari mahasiswa. Sehingga intervensi yang baik mencakup komunikasi, edukasi, dan
pencegahan terjadinya gangguan tidur yang dilakukan oleh penyelenggara
pendidikan agar mutu tau prestasi mahasiswa tetap baik. Penelitian ini
dilakukan dengan melibatkan besar sampel yang terbatas sehingga tidak mencakup
keseluruhan populasi terjangkau dan keselurahan mahasiswa kedokteran pada tahun
pertama. Mengingat tingginya angka kejadian gangguan tidur yang dapat
mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa kedokteran khususnya pada tahun
pertama sehingga diperlukan studi lebih lanjut mengenai hubungan gangguan tidur
dengan prestasi mahasiswa.(Diniari & Gunanthi, 2016)
Daftar Pustaka
Diniari, N. K.
S., & Gunanthi, N. M. W. M. G. (2016). PREVALENSI DAN GAMBARAN GANGGUAN
TIDUR BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA SEMESTER I PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2015. E-JOURNAL MEDIKA,
5(April), 839–848.
Manurung, P.
P., Supit, S., & Nancy, J. (2013). Gambaran lama tidur terhadap prestasi
belajar siswa. Jurnal E-Biomedik (eBM), 1(1), 543–549.
Nilifda, H.,
Nadjmir, & Hardisman. (2016). Hubungan Kualitas Tidur dengan Prestasi
Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2010 FK Universitas
Andalas. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1), 243–249.
Sarfriyanda,
J., Karim, D., & Pristiana Dewi, A. (2015). HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR
DAN KUANTITAS TIDUR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA, 2(2), 1178–1185.
Setyowati,
Elizabeth Ariyani Puji, et all. (2005).
Hubungan antara Kualitas Tidur dan Kestabilan Emosi dengan Prestasi Akademik
Mahasiswa Aktif Paduan Suara Voca Erudita UNS, (2), 68–80.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuscasino for beginners and experienced - Dr.MCD
BalasHapusLooking for a best crypto casino with 목포 출장안마 no deposit required? · Go to 경기도 출장안마 casinos where you can play with Bitcoin · Visit 상주 출장샵 gambling sites 양주 출장안마 that accept bitcoin 경주 출장마사지 · Click here for